Minggu, 14 Agustus 2011

Menjadi Dewasa dalam Kristus - bab 1 (A)


PERTUMBUHAN ROHANI



”Maukah engkau menulis bukuKU lagi?”
”Mengenai apa yang telah KU taruh dalam hatimu.”


Saya berpaling dan melihat TUHAN YESUS dengan heran. Saya agak tersentak dengan cara YESUS berbicara kepada saya. Begitu lembut dan berbeda dengan caraNYA saat pertama kali IA meminta saya menulis buku yang pertama.

Segera ingatan saya kembali pada saat pertama kali TUHAN meminta saya menulis buku pertama saya. Pada waktu itu, Tuhan berkata dengan nada yang sedikit tegas dan mengandung urgensi. Seolah-olah IA menginginkan supaya saya serius dan bertindak cepat. Beginilah perkataanNYA pada waktu itu :

Tulislah sebuah buku, isinya tentang panggilan hidupmu yang Aku percayakan padamu, yaitu membawa orang-orang mengenal Aku dan mengasihi Aku.”

Jelas yang pertama ini adalah sebuah perintah. Tapi yang kedua kali ini adalah sebuah permintaan.

Dengan cepat saya diingatkan oleh Roh Kudus di dalam saya mengenai kejadian beberapa menit sebelumnya, dan IA berkata , ”Bukankah tadi sudah diberitahukan padamu bahwa sejak saat ini, engkau telah menjadi sahabatKU?”

Saya sangat tersentuh mendengar pernyataan ini. Memang sungguh saya merasakan, saat IA meminta saya menulis buku lagi untuk kedua kalinya ini, saya merasakan DIA memperlakukan saya seperti sahabatNYA. Saya sangat terharu dan tahu semua ini bukan karena kesalehan dan kebenaran saya, tetapi karena kasih karuniaNYA.

Saat TUHAN berbicara pada saya mengenai hal ini adalah malam tangal 1 Febuari 2010, dan saya sedang mengikuti Doa Pengerja yang diadakan tiap awal bulan di GBI MPI, Palembang bersama ratusan hamba Tuhan yang datang dari seluruh Pulau Sumatera.

Dan sejak jam-jam sebelum ibadah dimulai, saya terus mengatakan pada TUHAN mohon pimpinanNYA sepanjang ibadah. Saya sangat merindukanNYA. Saya sangat rindu DIA menyatakan DiriNYA lebih dalam lagi. Saya mohon dapat berjumpa denganNYA. Saya rindu setiap pertemuan ibadah selalu terjadi peningkatan dalam roh saya dan dalam pengenalan saya akan DIA. Dimana saya dapat semakin taat dan kuat melakukan kehendakNYA. Dimana saya dapat semakin dipenuhi dan dikuasai oleh Roh KudusNYA.

Yang menjadi fokus utama saya hari-hari terakhir ini adalah apa yang baru saja dibukakanNYA pada saya, yaitu hal terutama dan yang paling diinginkan TUHAN dan yang paling terpenting dari seluruh isi Alkitab, yaitu yang paling dapat membuat kita bahagia, puas, makin kuat dan diberkati adalah : mendengarkan dan melakukan FirmanNYA. TUHAN ingin kita mengasihi dan mengikuti DIA dengan segenap hati kita sehingga IA dapat menggenapkan seluruh kehendakNYA dalam hidup kita.

Ulangan 1:36  kecuali Kaleb bin Yefune. Dialah yang akan melihat negeri itu dan kepadanya dan kepada anak-anaknya akan Kuberikan negeri yang diinjaknya itu, karena dengan sepenuh hati ia mengikuti TUHAN.

Inilah kunci juka anda ingin sampai kepada tanah perjanjian saudara. Inilah kunci agar anda mencapai garis akhir dan melihat segala yang baik yang dijanjikanNYA digenapi dalam hidup kita : mengikuti TUHAN dengan sepenuh hati, ya, dengan seluruh kebulatan tekad dan kemauan. Jadikan IA yang terpenting dalam hati dan batin anda!
Apapun yang terjadi, tak peduli berapa pun harganya, saya belajar melakukan seluruh perintahNYA. Dengan segenap hati dan dengan segenap penundukkan diri. Karena saya tahu, inilah satu-satunya cara untuk membuktikan bahwa kita mengasihi DIA (Yohanes 14:21).

Dan tak ada cara lain selain cara ini dimana saya dapat menyenangkan hatiNYA. Saya rindu sekali dapat membalas semua kasih dan kebaikanNYA dalam hidup saya. Meski saya tahu semua berasal dari padaNYA. Baik kemauan maupun pekerjaan. (Filipi 2:13). Dan segalanya dari DIA, oleh DIA dan untuk DIA.

Sepanjang bulan sebelum Doa Pengerja di awal bulan Febuari itu, saya banyak kali mengalami peperangan, pergumulan, tekanan dan kesesakan dalam hampir tiap segi di hidup saya. Saya banyak kali mengalami kematian demi kematian. Kematian terhadap perasaan dan emosi pribadi, kematian terhadap keinginan untuk melakukan kemauan sendiri, mati terhadap keyakinan terhadap diri sendiri, mati terhadap menuntut hak, bahkan sering saya tidak tahu bagaimana harus berdoa lagi dan mengambil keputusan.

Sehingga hasil dari semua itu adalah penyerahan diri yang makin penuh dan mutlak kepada ROH TUHAN. Bersandar penuh pada pengharapan akan KesetiaanNYA bahwa semua Janji FirmanNYA pasti benar. Saya sangat tergantung padaNYA.

Saya mengalami masuk bersama YESUS di Getsemani, dimana saya diperhadapkan oleh BAPA cawan yang harus saya minum. Dan saya telah berdoa, BAPA sekiranya dapat, lalukanlah, tak ada yang mustahil bagiMU. Tapi kenyataannya, saya mendapati BAPA ingin saya melewatinya. Dan saya pun berdoa,” Jadilah kehendakMU.” Dan dalam kesesakan saya banyak kali saya mengalami dimana saya hanya bisa bersyukur dan mengangkat tangan dan wajah saya ke Sorga, sementara air mata mengalir, saya berkata, ” Aku tahu, aku adalah milikMU. ENGKAU tetap pegang kendali atas segala sesuatunya dan bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagiku. Sebab segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakMU.”
”Tidak ada sesuatu pun yang dapat menghancurkan aku. Tidak ada suatu kuasa pun yang dapat memisahkan aku dariMU. Karena ENGKAU lebih besar dari segala sesuatu.”

Lalu saya berkata kepada ROH,” Allah ROH KUDUS, firmanMU berkata aku tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa, tapi ENGKAU sendiri yang berdoa untukku menurut kehendak Allah. Silahkan sekarang berdoalah untukku dan berdoalah melalui aku. FirmanMU berkata siapa yang berkata-kata dalam bahasa roh berkata-kata kepada Allah. Sekarang ROH KUDUS, tolong aku berdoa, mari kita mulai dalam nama YESUS.” Dan saya pun berdoa dalam bahasa ROH.

Dan saya tahu, malam itu, di doa pengerja itu, saya tetap berada dalam KRISTUS, dalam pusat kehendakNYA yang sempurna. Semua yang dibagikan oleh HambaNYA di mimbar gereja, saya telah mengalaminya lebih dahulu. Dan tibalah waktunya HambaNYA mengajak seluruh Hamba TUHAN seluruh Sumatera untuk berdoa, menyembah DIA,”Malam ini TUHAN akan datang melawat kita. Karena kita telah menyelesaikan semua yang IA perintahkan. IA akan mendatangi kita dan bertanya seperti kepada Salomo dan kepada Bartimeus : ”Apa yang engkau inginkan ?”

Kami berdiri, dan mulai berdoa dan menyembah YESUS. Tiba-tiba, YESUS muncul dari sebelah kanan saya, saya kaget! DIA berkata, ” Apa yang engkau inginkan supaya KU buat bagimu?”  Saya berfikir, ”Cepat sekali TUHAN datang? Saya belum nyembah belum doa apa-apa lho TUHAN.” Tapi saya telah diajar: Yang paling penting itu melakukan Firman dan ikut TUHAN jangan agamawi dengan ikuti aturan-aturan atau tata cara ibadah yang baku. Masakan saya harus minta TUHAN mundur dulu,” Tunggu saya menyembahMU dulu, biar lawatanNYA lebih dahsyat lagi”. Tidak! Saya rasakan saya harus tunduk padaNYA.

Terus terang saat itu saya masih ”blank”(=kosong) dan tidak bisa mikir apa yang harus diminta. Jadi saya katakan padaNYA,” TUHAN, tolong tunggu dulu ya disitu, Jangan kemana-mana dulu. Aku mau tanya ROH KUDUS dulu. Karena aku belum tahu mau minta apa.”

ROH KUDUS, tolong aku, aku mau minta apa ya?” TUHAN YESUS tiba-tiba datang, aku bingung mau jawab apa sama DIA.”

ROH KUDUS berkata,” Coba lihat DIA.” ”Kenapa?” jawab saya. ”Arahkan saja pandanganmu padaNYA sekarang.” ”o, ya, baiklah .” Jadi cepat-cepat saya lihat YESUS. ”Apa maksudMU ROH KUDUS?”

”Apa yang kau lihat?” tanya ROH.  ”YESUS.” jawab saya
 ”Kamu kan tadi tanya aku apa yang harus kamu minta. Jadi AKU menunjukkan padamu itulah yang harus kamu minta.”jawab ROH.

Bener juga , ee..Tapi kenapa tidak minta : jadi pribadi berkenan padaNYA, atau  jadi satu denganNYA dan serupa denganNYA sesuai panggilan hidupku?”tanya saya

”Sudah, percayalah YESUS lebih baik dari semua itu.” jawab ROH.

Dan saya pun berkata pada TUHAN YESUS,” aku tidak menginginkan apapun. Aku minta DiriMU. YESUS, Aku ingin ENGKAU saja.” YESUS tersenyum, ”Engkau lulus. Sekarang engkau adalah sahabatKU. Karena Engkau telah menuruti semua perintahKU.”

Saya tidak tahu jikalau itu adalah ujian akhir dari semua yang saya alami selama ini. ”Engkau telah belajar mengandalkan AKU dengan selalu bertanya dan bergantung pada pimpinan ROH.” sambung YESUS lagi.

Lalu ROH KUDUS mengajar saya,” Sekarang saatnya giliranmu menyerahkan dirimu pada YESUS. Katakan padaNYA : YESUS Anak Allah Yang Hidup, aku serahkan seluruh kehidupanku kepadaMU mulai dari saat ini dan selamanya ENGKAUlah yang mengatur dan mengisi seluruh area hidupku sesuai KehendakMU.”

Dan saya pun menyerahkan seluruh kehidupanku padaNYA. ”Seluruh kehidupanmu,”ROH menjelaskan,” itu berarti seluruh aspek hidupmu termasuk istri anak, keluarga, keuangan, pekerjaan, waktu, pelayanan, semuanya, aka diambil alih oleh TUHAN YESUS.”

Setelah itu, saya melihat YESUS muncul disampingku. Tepat disebelah kananku, Dan dengan lembut, IA berkata seperti kepada sahabatNYA,”Marilah berjalan bersamaKU.” Lagi-lagi pernyataan ini menyentakkan saya!!

Baiklah, supaya tidak membingungkan saudara pembaca, mengapa pernyataan ini kembali membuat saya tersentak, saya akan ceritakan sebab musabab awal kisahnya. Sudah sejak bertahun-tahun yang lampau saya selalu melihat TUHAN berjalan di depan saya (jadi saya hanya melihat punggungNYA) dan IA berkata : ”Ikutlah AKU.”

Saya terus merenungkan hal ini, bagaimana cara mengikut DIA dan apa yang IA maksudkan. Kemana dan bagaimana. Dan tiap kali saya bertanya padaNYA apa yang harus saya buat, itulah yang saya lihat. DIA berjalan di depan saya dan IA berkata: ”Ikutlah AKU.” Dan saya pun menangkap bahwa IA ingin saya mengikuti jalanNYA, meneladani hidupNYA dan mengikuti perintahNYA. Lebih lagi IA ingin saya terus mengejar dan merindukan DIA.

Dan hal itulah yang saya lakukan. Sampai malam 1 Febuari 2010 , tiba-tiba semuanya berubah. Saya tidak lagi melihat DIA dari belakang, tapi IA disisi saya! Dan IA tidak lagi berkata: Ikutlah AKU.” tetapi ”Marilah berjalan bersamaKU.”

TUHAN menunjukkan pada saya suatu hal yang membuat saya lucu dan menggeleng-geleng kepala melihat kehidupan saya sendiri. Saya melihat selama ini saya mengikuti DIA dari belakang, YESUS jalannya lurus ke depan, saya jalannya zig zag. Kadang menyimpang kiri kadang menyimpang kanan. Jadi banyak kali TUHAN menarik saya. Tapi sekarang TUHAN membawa saya di sisiNYA. Kami berjalan berdampingan.

Roh Kudus menunjukkan pada saya bahwa dengan berjalan berdampingan, saya sekarang memikul kuk bersama YESUS. Sama seperti dalam Matius 11:29. Dalam membajak, lembu yang junior tengkuknya dipasang kuk dan tersambung pada tengkuk lembu yang senior dan mereka berjalan bersama. Awalnya lembu muda yang belum mengerti cara membajak yang benar, biasanya jalan seenaknya dan semaunya saja. Tapi karena ada kuk yang mengikat tengkuknya ia tidak bisa kemana-mana. Lama-lama jalannya makin teratur dan seirama dengan lembu yang senior.

Semakin banyak berontak dan ikut mau sendiri, membuat dirinya dan juga lembu senior sakit. Begitu juga halnya saya dengan Tuhan YESUS. Roh Kudus mengingatkan saya untuk lebih berhati-hati sekarang. ”Engkau dapat membuat Tuhan terluka lebih dalam sekarang.” kataNYA , ” Karena engkau semakin dekat denganNYA.” Sama halnya semakin dalam hubungan kita dengan seseorang maka bila terjadi bentrok maka akan semakin sakit rasanya.

Semakin dewasa seseorang, semakin besar tanggung jawabnya karena semakin banyak hal yang dapat ia lakukan dan semakin besar dampak atau pengaruh yang dihasilkan sebagai akibat pekerjaannya, dibandingkan dulu ketika ia masih kecil.

Namun tidak berarti dibenarkan bila kita tidak mau bertumbuh dewasa. Ini sikap dan pandangan yang salah atau keliru sama sekali. Ayah manakah yang senang anaknya tidak bertumbuh dewasa? Begitu juga Bapa kita di Sorga akan susah hati jika kita anakNYA tidak bertambah dewasa dan bertumbuh serupa YESUS.

Sebagai seorang ayah, saya akan sangat sedih kalau pertumbuhan anak saya terganggu atau lebih lambat dari pada anak lain. Saya akan susah hati bila anak saya sudah 5 tahun tapi belum bisa mendengarkan suara saya. Bagaimana pendapat anda sebagai anak Tuhan yang sudah bertahun-tahun ikut Tuhan, sudahkah anda bisa mendengarkan suara Bapamu di Sorga?

Bagaimanakah perasaan anda sebagai orang tua bila melihat anakmu sudah 3 tahun tapi tidak bisa berbicara dan tidak bisa berjalan ? Bukankah sedih juga hati Bapa kita di sorga bila kita sudah lama menjadi anakNYA tapi belum bisa berjalan di jalan kebenaranNYA.

Setiap hari hidup kita dihabiskan dengan mengikuti jalan dunia yang penuh dosa. Dan bila kita diminta untuk berdoa, kita bingung apa yang harus kita doakan. Setelah 10 menit kita tidak tahu harus ngomong apa lagi kepada Bapa kita. Bila kita duduk dengan teman kita bisa berjam-jam tapi bila kita duduk berdua dengan YESUS-Firman Hidup, kita bosan dan tak tahan. Ini adalah ciri pertumbuhan rohani yang cacad! Dan itu memilukan hatiNYA.

Untuk lebih mengerti tentang pertumbuhan rohani ini, Allah Bapa kita Yang Maha Kuasa itu telah menyiapkan sebuah contoh yang baik sekali bagi kita yaitu pertumbuhan jasmani kita. Dan untuk menggambarkan hubungan kita anak-anakNYA dengan Allah, IA telah menyediakan ”keluarga” jasmani bagi kita, sehingga kita mengerti hubungan kasih ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar